Memecahkan Masalah
(dikutip dari buku "Kisah-Kasih Spiritual - Wisnu Prakasa")
Bukan tergantung bagaimana caranya, tetapi bagaimana menghadapinya.( Hua Lian, 1994 )Bilamana secara ilmu pengetahuan ternyata belum dapat memecahkan atau menghasilkan suatu perbaikan terhadap masalah yang dihadapi. Kiranya sebagai mahluk yang mempunyai pengetahuan logika dan spiritual, manusia akan terus berusaha untuk mencari jalan keluarnya. Usaha ini selalu membuat manusia giat mencari pemecahan yang lebih baik.
Sebelum menghadapi segala sesuatu, para mahluk harus mempunyai keyakinan dan kepercayaan yang kuat terlebih dahulu. Dengan memiliki keyakinan dan kepercayaan yang kuat pada awalnya, maka para mahluk pasti dapat menghadapi segala permasalahan yang akan dihadapinya. Dan dengan menyerahkan segalanya kembali kepada kehendak dari Yang Maha Esa, maka apapun yang akan terjadi dapat dihadapi dan diterima dengan tangan terbuka.
Setelah mempunyai bekal keyakinan dan kepercayaan, kemudian kita dapat mencari jalur ilmu pengetahuan modern, dan Pisikologi, maupun secara spiritual. Segala pemecahan untuk mencari solusi yang terbaik dapat dilakukan, tetapi solusi yang dijalankan tidak boleh bertentangan dengan keyakinan dan kepercayaan yang dijalani dan dipahami.
Kurangnya keyakinan terhadap Yang Maha Esa dapat menjerumuskan untuk mencari solusi yang kadangkala bertentangan dengan kepercayaan dan keyakinan yang dipahami. Berhati-hati dengan solusi jalan pintas yang dipaksakan karena cenderung dapat berdampak negatif yang lebih besar, sehingga akhirnya akan terjebak kedalam lingkup masalah yang jauh lebih besar lagi.
Dalam hal ini saya sangat menyarankan untuk mencari jalan keluar secara rohani dan spiritual. Dimana hal yang terpenting dalam menghadapi segala hal adalah keyakinan kepada Yang Maha Esa. Para mahluk yang mempunyai keyakinan yang kuat, dapat mempasrahkan segalanya kepada Yang Maha Esa. Dengan berpasrah diri sepenuh hati kepada Zat Tunggal Maha Esa, maka apapun yang terjadi pasti akan dapat dihadapi dan diterima dengan tulus hati.
Pada kesempatan ini saya membuka sedikit rahasia alam mengenai berpasrah diri. Walau tampaknya berpasrah diri mudah dilakukan, tetapi berpasrah diri dengan sepenuh hati tidak lagi banyak diketahui oleh para mahluk. Saya telah banyak membantu para mahluk untuk memohon berkah dan petunjuk dari Yang Maha Esa, tetapi sangat sedikit dan jarang menjumpai mahluk yang dapat memahami cara berpasrah diri yang sepenuh hati.
Dimana saya melihat bahwa para mahluk yang dapat berpasrah diri dengan sepenuh hati, akan dapat merasakan manfaat yang lebih besar dibandingkan dengan para mahluk yang tidak dapat berpasrah diri dengan sepenuh hati.
Para mahluk yang mengalami cobaan dan halangan, pahamilah bahwa kunci utama untuk berpasrah diri dengan sepenuh hati bagaikan seorang bayi di pelukan ibunya. Bagi para mahluk yang dapat memahaminya, maka segala halangan dan penderitaan pasti akan teratasi. Pahamilah bahwa seluruh mahluk merupakan bagian dari penciptaan Yang Maha Kuasa, maka adalah benar bahwa seluruh mahluk adalah bayi dan anak dari Yang Maha Kuasa.
Saya membuka kembali rahasia alam ini demi kebaikan seluruh mahluk agar terbebaskan dari segala penderitaan, dan untuk mengingatkan kembali kepada para mahluk bahwa kalian selalu mempunyai Ibu Sejati yaitu Yang Maha Kuasa.